Ternak ayam kampung. Ini lah usaha yang sedang dijalani oleh salah seorang TKW yang ada disingapura. Hasil tabungannya selama bekerja disingapura, dia tanamkan kembali dalam suatu profit yang sangat baik untuk dicontoh oleh kita semua.
Temuk Puspitasari, perempuan asal Banyu Wangi Jawa Timur ini berharap
usaha ternak ayam ini bisa merubah masa depannya sehingga dia tidak akan menjadi TKW
selamanya.
Menurut Sari, kunci
utama dari beternak ini adalah telaten, komitmen, dan kerja keras. Kita harus
extra rajin dalam mengurus ayam maupun kandangnya karena ayam ternak ini sangat
sensitive, mudah terserang penyakit dan penyakitnya pun mudah menular. Bila ada
satu saja yang terserang penyakit,harus segera di tangani dan dipisahkan dari
kandang bila tidak,kerugianlah yang akan terjadi.
Pemberian pakan dan
minum pun harus diperhatikan ,setidaknya harus mengandung 15 % protein dan kebersihan kandang harus
diutamakan. Kandang dibersihkan 2 kali sehari. Pemeliharaan Pemeliharaan ayam
yang berumur dibawah satu bulan itu lebih susah dari ketika telah berumur
diatas 1 bulan.
Setelah
panen,kandang harus segera dibersihkan ,tidak boleh di biarkan terlalu lama
kosong. Karena kandang yang kosong,mudah terjangkit penyakit.
Selain kebersihan kandang,kunci
kesuksesan berternak lainnya adalah bibit ayam yang berkualitas sehingga dari bibit tersebut, bisa menimbulkan
pertumbuhan ayam yang baik. Sesuai dengan permintaan pasar.
Menjaga itu lebih
baik dari pada mengobati.
Dalam jangka waktu
2,5 bulan saja ayam sudah bisa dipanen dan dipasarkan. “Selama ini kami sudah
panen 3 kali dan ini yang ke empat kalinya”,ujar Sari.
Saat ini sekali
panen hanya 8000 ayam. Tapi untuk
kedepannya kami akan berusaha bisa akan lebih dari itu dengan system managemennya
dan berniat untuk mengambil karyawan sebagai tenaga bantu.
Setelah bekerja
selama 12 tahun sebagai PLRT,Saat ini Sari sedang mempersiapkan diri untuk
pulang ke tanah air. Dia ingin membantu suaminya mengelolah usaha tersebut yang
selama ini di kelolah sendiri oleh
suaminya.
Ternak ayam yang
berlokasi di daerah batam itu merupakan ladangnya “Saya bahagia dan tidak menyesal menjadi TKW.
Semoga ini bisa menjadi contoh buat teman-teman yang lain.”
Sumber : Newsletter HPLRTIS edisi 14, 1 september 2013
No comments:
Post a Comment